top of page

Pemuda Muhammadiyah Nyatakan Perang Terhadap Narkoba


Seorang pelajar yang berperan sebagai tokoh masyarakat membawa poster anti narkoba pada parade anti narkoba, Senin (16/10/2017) lalu. FOTO: IWAN PUKEN

LARANTUKA, MUHAMMADIYAH FLOTIM - Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Flores Timur secara tegas menyatakan perang terhadap Narkoba dan mendukung sepenuhnya upaya Pemerintah Kabupaten Flores Timur dalam mensosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba (narkotika dan obat/bahan berbahaya).

Hal itu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Flores Timur, Muhammad Husen Yunus saat ditemui LENSAFLOTIM di Sekretariat Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Flores Timur di Kelurahan Ekasapta, Rabu (18/10/2017).

Menurut Muhammad Husen Yunus yang akrab disapa Bob Husen, kita tidak bisa menutup mata terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba yang saat ini merebak hingga ke pelosok tanah air.

"Bukan tidak mungkin, Flores Timur yang selama ini kita sangka relatif aman dari narkoba, suatu saat menjadi target para pengedar narkoba," ujar Bob Husen dengan mimik serius.

Menurut Bob, wilayah Flores Timur yang terdiri dari kepulauan dengan garis pantai yang sangat panjang adalah surga bagi para pengedar narkoba. Pengamanandi pintu-pintu masuk ke wilayah Flores Timur, menurut dia, masih jauh dari optimal.

"Setiap hari ada mobilitas orang yang masuk-keluar wilayah Flores Timur. Orang bisa masuk ke sini melalui daratan lewat Maumere, dari laut lewat puluhan pelabuhan laut kita, dan lewat udara di Watowiti. Sepanjang pengamatan saya, kita belum memiliki petugas khusus dan alat untuk mendeteksi masuknya narkoba," jelas Bob.

Sebagaimana yang disampaikan Bupati Flores Timur, Anton Hadjon, dalam acara Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba di Taman Kota, Senin (16/10/2017) lalu, bahwa pengguna narkoba bukan tidak ada di Flores Timur.

"Belum banyak di Flores Timur, tapi ada juga di Flores Timur yang berperilaku seperti pengguna narkoba," kata Anton Hadjon. Senada dengan Bupati Anton Hadjon, Bob Husen juga menegaskan bahwa meskipun belum ada data valid, tapi tidak mungkin tidak ada pengaruh narkoba di Flores Timur.

"Katakanlah bahwa data memang belum menunjukkan adanya pengguna dan pengedar narkoba di Flores Timur. Tapi apakah kamu yakin seratus persen bahwa narkoba tidak punya pengaruh di Flores Timur? Coba hitung berapa jumlah mahasiswa kita yang ada di Jawa, Sulawesi dan kota-kota besar lain di Indonesia," ujar Bob.

Oleh karena itu, sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan dan juga organisasi pemuda, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Flores Timur secara tegas menyatakan perang terhadap segala bentuk penyalahgunaan narkoba.

Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Flores Timur juga mendesak Pemerintah Kabupaten Flores Timur agar segera menindaklanjuti sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba yang sudah dilakukan.

"Pemerintah harus bertindak cepat. Jangan menunggu ada korban dulu, jangan tunggu ada data resmi bahwa sudah ada korban narkoba di Flores Timur, baru bertindak!" tegas Bob.

Menurut Bob, meskipun Pemuda Muhammadiyah tidak diundang dalam acara Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba beberapa waktu lalu, namun apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Flores Timur itu sangat baik sebagai upaya pencegahan dini terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Hanya saja, kata Bob, pemerintah harus serius dalam hal ini. "Bila perlu bentuk satgas narkoba dan tempatkan mereka di titik-titik penting yang menjadi pintu keluar masuk wilayah Flores Timur. Bekali para satgas tersebut dengan pengetahuan tentang narkoba dan lengkapi mereka dengan teknologi," ujar Bob memberi solusi.

"Saya siap kirim kader-kader Pemuda Muhammadiyah jika memang dibutuhkan dalam perang melawan narkoba. Perang terhadap narkoba ini bukan tanggung jawab pemerintah semata, tapi semua elemen masyarakat," pungkas Bob. (*)

bottom of page